Pote (Petai) dan Helicopter.
November 4, 2008 by Panglatu
Pote begitu masyarakat desaku Simangumban Pahae menyebut nama Buah ini, Petai bahasa Indonesianya, biasanya dijadikan lalapan saat makan.
Didesaku memakan Pote dan Gulamo (ikan asin) Bakar sudah menjadi menu wajib sehari hari, bila sedang musim Pote, karena buah ini tidak setiap saat ada, musiman istilahnya.
Tetapi apa hubungannya dengan Helikopter…?! ada…!!!
Sudah menjadi kebiasaan para Bapak Bapak disore hari duduk melingkar di halaman rumah, dengan posisi jongkok seperti di Toilet.
Para Wanita biasanya akan berusaha menghindar dari kumpulan ini, sebab kebiasaan para Bapak Bapak yang hanya Marlopes (mengenakan sarung saja) apa lagi jongkok, kadang menampilkan pemandangan yang kurang enak bagi Subang ni Tutur (yang ini agak bingung saya menjelaskannya, mungkin Subang=Pantangan, Tutur=Saudara , jadi subang ni tutur = Pantangan Saudara…?! he…he…).
Pernah suatu kali, Adnan Dasopang laki laki paling kocak di desaku, bercerita tentang sesuatu yang lucu, saking semangatnya dia bercerita ahirnya dia berdiri, setiap kali kumpulannya tertawa Adnan membetulkan letak pecinya dan menggulung Lopesnya di Pinggang, hal ini dilakukan berulang ulang.
Semakin sering digulung posisi sarungnya semakin keatas, kini sudah mendekati daerah terlarang….kini bukan hanya Bapak bapak yang terbahak bahak tetapi Ibu Ibu yang mengumpul di halaman rumah sebelah ikut tertawa sambil nyengir nyengir, tentunya yang merasa Subang ni Tutur (bah…kejebak lagi…) segera melarikan diri.
Semakin semangat si Adnan bercerita…sampai pada saat saat yang kritis, karena sekali gulung lagi mungkin pemandangan akan terkena RUUAP, tiba tiba Mertua perempuan Adnan lewat menuju Masjid….mertuanya pura pura batuk, aneh bin ajaib ternyata Adnan hapal betul suara batuk Mertuanya, meskipun mertuanya ada di belakangnya.
Langsung Adnan berputar menghadap mertuanya, melihat posisi kain sarung Adnan mertuanya berteriak, “Nabursik…nabursik…harom ma dabo na ro on marittik be si Adnan buaton ni porkason…batal ma dabo nasumbayang on..” ( Enyahlah…enyahlah…hal ini haram/nadjis hukumnya sudah gila rupanya si Adnan yang akan disambar petir (bukan Porkas sepak bola)…batal jadinya saya Sembahyang…) mertuanya langsung balik badan grak! Ngacir pulang, siAdnan melongo malah lupa menurunkan sarungnya.
Sebulan kemudian kembali Adnan berkumpul lagi seperti biasa, kali ini dia kapok tak mau lagi berdiri kalau bercerita, sebab kalau duduk kan tidak kelihatan dari jauh…
Adnan sedang asyik mendengarkan cerita Parulian Sitompul, saat dia menoleh ke kanan dia melihat ada kulit Pote yang tergeletak di sampingnya, lantas dia memperhatikan dengan seksama ada tujuh Bangkir (ruang gelembung tempat buah petai) dikulit Pote itu, lima kelihatan terkoyak tanda kosong, tetapi dua ruang lagi tidak begitu jelas apakah ada isinya atau tidak…Dua biji juga lumayan pikirnya.
Adnan mencari kesempatan ketika temannya kurang memperhatikan, dia langsung memencet kulit Pote yang kelihatannya ada isinya itu dengan cepat, takut keduluan temannya, soalnya semua Hoji Pote.
Alangkah terkejutnya Adnan, ternyata kulit Pote itu kosong, yang lebih parah lagi dibawahnya tepat ada Tahi Ayam, tak luput lagi telunjuk Adnan berlepotan Kotoran.
Dengan berpura pura tak ada terjadi apa apa Adnan menyembunyikan tangan kanannya dibelakang pinggangnya, dia mencari akal bagaimana caranya menutupi masalahnya.
Tiba tiba adnan menyelutuk “Jadi Helikopter itu baling balingnya berputar putar seperti ini…” Adnan memperagakan telunjuknya menancap di pasir sambil digerakkan berputar putar membentuk lingkaran, sambil membersihkan kotoran Ayam dari jarinya.
“Dan terbang darisana…” Adnan menunjuk kekiri, sambil mendekatkan jari telunjuknya pada hidung sambil lalu, “sampai kesana…” dia menunjuk ke kanan sambil melakukan hal yang sama seperti sebelumnya untuk mengecek apakah jarinya masih Bau, karena masih sedikit Bau…dia berkata “ baling balingnya itu berputar…” dia kembali menggosokkan telunjuknya di pasir sampai bersih…
Semua teman temannya yang tidak tau persoalan hanya memandang bingung…tak ada hujan tak ada angin koq siAdnan tiba tiba ngomongin Helikopter…?! Jangan jangan dia kena begu ganjang (setan panjang)….satu persatu mereka berpamitan pulang meninggalkan Adnan….
Betulkan ada hubungan Pote dan Helikopter…………bah…hooiii….!!! pada kemana semua…koq pada pergi…………..celingukan he…he…
mmmm...termasuk na malo do brarti si adnan i..ai boi ditutupi na bau nangpe so apala berkaitan nian cerita nai.
BalasHapusmolo tu angka na hobby marcerita di lapo sotung ditiru songon si adnan i..ai olo do alani semangat na marcerita habis marbotol - botol tuak dohot kamput..
tenggen ma mulak..marbada ma..susa ma..
mauliate